Kerjasama Internasional: Mahasiswa Indonesia Berbagi Pengalaman tentang Islam di Thailand
Khanom, – Semangat yang begitu kuat dalam menyebarkan ajaran Islam terasa sangat kental dalam Proyek Pelatihan Moral dan Etika yang diselenggarakan pada tanggal 14-15 Agustus 2023, di Sunrise Resort & Hotel, Khanom, Provinsi Nakhon Si Thamarat, Thailand.
Sorotan utama dari acara ini adalah partisipasi dua mahasiswa dari Program Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Internasional di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten: Putri Sofiyani dari program Perbankan Syariah dan Siti Aisah dari program Studi Al-Qur’an dan Tafsir. Dikenal dengan sebutan “Guru dari Indonesia,” mereka diundang untuk berbicara tentang Islam di Indonesia.
Inisiatif pelatihan ini digerakkan oleh pemerintah lokal, khususnya Gubernur Kanokporn Dethdhesho dari Nakhon Si Thamarat, sebagai langkah konkret dalam memajukan pendidikan agama di wilayah tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh 280 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk guru Fardhu Ain, ulama, siswa, dan administrator pemerintahan dari delapan kota di Provinsi Nakhon Si Thamarat, yaitu Mueang Nakhon Si Thammarat, Cha-uat, Tha Sala, Ron Phibun, Sichon, Khanom, Bang Khan, dan Hua-Sai. Fardhu Ain merujuk kepada program pendidikan yang dirancang untuk anak-anak berusia 1 hingga 6 tahun, yang terdaftar di Otoritas Keagamaan Negara.
Kelas Fardhu Ain biasanya mencakup topik dasar seperti bacaan Al-Qur’an, salat (Shalat), pengetahuan dasar tentang Islam, puasa, zakat, dan kewajiban-kewajiban Muslim lainnya. Tujuan dari kelas-kelas ini adalah untuk memastikan bahwa setiap Muslim memiliki pemahaman yang kuat dan keterampilan dalam menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya sejak usia dini. Pelatihan ini berfungsi sebagai wadah untuk bersama-sama memperkuat pengajaran pendidikan agama Islam yang inklusif di provinsi tersebut.
Dalam paparannya, Putri Sofiyani dan Siti Aisah mendiskusikan berbagai topik menarik mengenai Islam di Indonesia. Mereka membuka diskusi tentang moderasi dalam beragama di Indonesia dan menyoroti perjalanan yang telah membawa Indonesia menuju keharmonisan beragama.
Kedua mahasiswa tersebut tidak hanya membahas perkembangan Islam di Indonesia, tetapi juga bagaimana masyarakat Indonesia dengan berbagai keyakinan mampu hidup berdampingan dengan damai. Selain itu, mereka menekankan pentingnya pendidikan agama yang tidak hanya mengajarkan tentang Islam, tetapi juga nilai-nilai universal seperti toleransi, harmoni, dan saling pengertian. Presentasi mereka dibantu oleh mentor mereka, Suda Sabumat, yang bertindak sebagai penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Thailand.
Pertemuan ini memberikan kesempatan untuk pertukaran budaya, berbagi pengetahuan, dan pemahaman lintas budaya, terutama dalam konteks pendidikan agama Islam. Kolaborasi internasional semacam ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan memperdalam pemahaman tentang Islam di berbagai negara.
Pesan yang disampaikan melalui pelatihan ini adalah pentingnya menjaga harmoni antarumat beragama, mempromosikan toleransi, dan memahami peran Islam dalam kerangka sosial masyarakat. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas batas negara dapat menghasilkan dampak positif dalam memperkaya wawasan pendidikan agama, melalui dialog dan pertukaran gagasan, semangat keragaman dapat terus tumbuh, membawa perubahan positif dalam memajukan pendidikan agama Islam di seluruh dunia