SURAT TERBUKA Rektor UIN SMH Banten Kepada Warga Dunia Tentang Krisis Kemanusiaan di Gaza, Ukraina & Myanmar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan rasa duka mendalam, saya, Wawan Wahyuddin, Rektor UIN SMH Banten, ingin menyampaikan ajakan bersama untuk mobilisasi tindakan kemanusiaan segera di Gaza, Ukraina, dan Myanmar.
Sebentar lagi, Bulan Suci Ramadhan akan menyapa. Momen penuh kasih sayang dan kepedulian ini, sayangnya, tidak dirasakan oleh saudara-saudara kita di Gaza. Di sana, penderitaan tak terhingga masih membayangi. Kekerasan dan pertumpahan darah yang tak berkesudahan merenggut nyawa tak berdosa setiap hari. Suara tangis ibu yang kehilangan anak dan jeritan keputusasaan anak yang kehilangan orang tua menggema di sudut-sudut kota yang hancur. Kita tidak boleh lagi berpaling dari kenyataan pahit ini.
Di sisi lain, di Ukraina, tragedi kemanusiaan terus terhampar. Konflik yang menghancurkan ini merenggut kedamaian dan menelan korban jiwa tak berdosa. Setiap hari, keluarga-keluarga terpisah, nyawa melayang, dan orang-orang terlantar tanpa tempat berlindung. Kehangatan kehidupan tergantikan oleh dinginnya kehancuran dan kepedihan. Kita tidak boleh tinggal diam dan membiarkan penderitaan ini terus berlanjut.
Di Myanmar, cengkeraman rezim otoriter mencekik rakyatnya dalam penderitaan yang tak terperi. Aspirasi rakyat yang mendambakan kebebasan dan keadilan dibungkam dengan kejam melalui kekerasan dan penindasan. Suara-suara yang berani menyuarakan kebenaran dibungkam oleh tirani yang sewenang-wenang. Ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat dimaafkan.
Kami, akademisi, aktivis kemanusiaan, dan warga dunia yang peduli, tidak bisa lagi hanya menjadi penonton yang diam. Kekejaman di Gaza, Ukraina, dan Myanmar telah melampaui batas toleransi. Kita harus bertindak sekarang.
Saya mengajak setiap negara, lembaga internasional, dan individu untuk bergabung dalam aksi kemanusiaan. Mari kita bersatu untuk menghentikan kekerasan, mengakhiri penderitaan, dan memulihkan martabat manusia.
Saya juga mendesak Dewan Keamanan PBB, negara-negara anggota, dan semua pihak yang berkepentingan untuk segera bertindak. Kita tidak bisa lagi menunda atau berpaling dari tanggung jawab kita untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa yang terancam.
Memasuki Bulan Suci Ramadhan ini, mari kita renungkan nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan kepedulian. Mari kita buktikan bahwa kebaikan masih ada di dunia ini dan bahwa kita semua memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan yang positif.
Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih damai dan adil bagi semua.
Salam damai dan kasih sayang untuk semua umat manusia di seluruh dunia. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberkahi kita semua.
Hormat saya,
Prof. Dr. Wawan Wahyuddin, M.Pd.
Rektor UIN SMH Banten