Prof Wawan Wahyuddin

Menggugah Semangat Kartini: Refleksi Perjuangan Perempuan

Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia merayakan Hari Kartini untuk menghormati sosok Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan hak-hak perempuan di masa lalu. Namun, perayaan ini tidak hanya sebatas mengenang sosok Kartini, tetapi juga menjadi momen penting untuk merefleksikan peran perempuan dalam masyarakat, sejarah, dan kehidupan sehari-hari.

Dalam sorotan Hari Kartini ini, mari kita hentikan sejenak dan merenungkan tiga peran utama yang dimainkan oleh perempuan dalam kehidupan kita.

Ibu Kandung: Penjaga Pintu Surga

Dalam peradaban manusia, ibu kandung adalah tokoh yang tak tergantikan.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Wahai Rasûlullâh! Aku ingin ikut dalam peperangan (berjihad di jalan Allâh Azza wa Jalla ) dan aku datang untuk meminta pendapatmu.” Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mempunyai ibu?” Dia menjawab, “Ya.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tetaplah bersamanya! Karena sesungguhnya surga ada di bawah kedua kakinya.”
(Imam an-Nasâ-i (6/11), al-Hâkim (2/114 dan 4/167) dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabîr (2/289))

Hadits di atas mencerminkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam membawa kehidupan ke dunia ini. Dari saat pertama kali kita menghirup udara dunia, ibu telah menjadi pelindung, penyayang, dan penuntun bagi kita. Dia adalah sosok yang tanpa pamrih mengorbankan segalanya demi kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya. Mari, dalam Hari Kartini ini, kita hargai setiap langkah yang telah dilakukan oleh ibu kandung kita, dan jangan lupakan bahwa pengorbanannya adalah kunci pembuka pintu surga bagi kita.


Ibu Pertiwi: Pemelihara Keberagaman

Indonesia adalah rumah bagi berbagai suku, agama, dan budaya. Sebagai ibu pertiwi, Indonesia telah melahirkan bukan hanya anak-anak secara harfiah, tetapi juga organisasi dan gerakan yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. Organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai ormas lainnya adalah bukti nyata dari keberagaman yang kaya di Indonesia. Dalam merayakan Hari Kartini, kita harus ingat untuk merawat dan menjaga keberagaman ini. Menghormati perbedaan adalah langkah pertama menuju harmoni sosial dan kemajuan bersama.

Ibu: Penyemai Ilmu dan Kearifan

Di balik setiap pengetahuan dan kebijaksanaan yang kita miliki, ada seorang ibu yang telah berperan besar dalam membimbing dan mengajar kita. Ibu  adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang setiap saat mengabdikan dirinya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada generasi muda. Mereka adalah penerang dalam kegelapan, membimbing kita melalui lorong-lorong pengetahuan dan memberi kita bekal untuk menghadapi dunia yang kompleks. Mari kita hargai dedikasi dan komitmen mereka dalam menciptakan masa depan yang cerah untuk kita semua.

Hari Kartini bukan hanya tentang mengenang satu sosok pahlawan, tetapi juga tentang menghargai dan memperingati peran perempuan dalam setiap aspek kehidupan. Mari kita hargai ibu kandung kita yang melahirkan kita, ibu pertiwi yang melahirkan bangsa ini, dan ibu guru yang membimbing kita. Bersama-sama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan makmur. Selamat Hari Kartini!

https://wawanwahyuddin.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*