Prof Wawan Wahyuddin

Peran Strategis Diplomasi untuk Mencegah Perang Dunia Ketiga di Tengah Konflik Timur Tengah

Prof.Dr.Wawan Wahyuddin, M.Pd, Rektor UIN SMH Banten

Ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah, khususnya terkait isu Palestina, mengkhawatirkan berbagai pihak. Jika tidak dikelola dengan baik, konflik ini berpotensi memicu eskalasi global hingga Perang Dunia Ketiga. Faktor-faktor seperti reformasi sepihak, ketidakmampuan negara-negara superpower dalam memberdayakan PBB, hingga provokasi pola barat yang dapat memancing negara-negara Islam perlu segera diatasi.

Akar Permasalahan

1. Hak Reformasi Sepihak
Langkah reformasi yang tidak memperhitungkan dampak sosial dan geopolitik berpotensi menciptakan ketegangan baru. Reformasi di kawasan ini harus menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional.

2. Peran Negara Superpower dan PBB
Dominasi negara superpower sering kali membuat PBB tidak berfungsi efektif. Padahal, PBB memiliki mandat utama menjaga perdamaian dunia. Lemahnya peran ini memperburuk konflik.

3. Polarisasi Negara Islam
Beberapa negara Islam yang terjebak dalam strategi barat menghadapi risiko kehilangan identitasnya. Solidaritas dan kemandirian diperlukan untuk membangun solusi kolektif.

Dampak Konflik pada Generasi Muda
Anak-anak dan perempuan menjadi kelompok paling rentan. Hak-hak dasar seperti pendidikan, keamanan, dan kebebasan berekspresi sering kali terabaikan. Generasi yang seharusnya menjadi harapan masa depan malah terjebak dalam trauma konflik berkepanjangan.

 

Solusi Strategis

  1. Diplomasi Anti-KolonialismePresiden Prabowo Subianto, dengan semangat anti-kolonialisme, dapat mengambil peran penting dalam menciptakan solidaritas global, khususnya bagi negara-negara berkembang dan dunia Islam.
  2. Kemerdekaan Palestina sebagai Prioritas. Kemerdekaan Palestina tidak dapat ditunda lagi. Upaya ini memerlukan sinergi antara diplomasi internasional, kesadaran masyarakat global, dan tekanan terhadap pihak-pihak yang menghambat perdamaian.
  3. Pendekatan Berbasis 3T (Terukur, Terstruktur, Tersegerakan). Pembangunan infrastruktur fisik dan sosial harus dilakukan dengan cepat dan terarah. Hal ini mencakup pendidikan, layanan kesehatan, dan stabilitas politik di kawasan tersebut.

Kesimpulan
Perang Dunia Ketiga harus dicegah melalui pendekatan diplomasi yang inklusif, penguatan peran PBB, dan solidaritas antarbangsa. Penyelesaian konflik di Palestina menjadi kunci penting bagi terciptanya perdamaian dunia. Masyarakat internasional perlu memberikan perhatian lebih serius agar hak-hak anak, perempuan, dan kelompok rentan lainnya terlindungi. Semangat anti-kolonialisme dan keadilan global menjadi fondasi dalam perjuangan ini.

https://wawanwahyuddin.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*