Mimpi Indonesia Emas dan Ancaman Indonesia Gelap: Refleksi atas Aksi Mahasiswa dan Kebijakan Pemerintah

Indonesia punya mimpi besar: menjadi negara maju, adil, dan sejahtera pada 2045, atau yang sering kita sebut sebagaiĀ Indonesia Emas. Tapi, di balik mimpi indah itu, ada bayangan gelap yang mengintai: korupsi, kebijakan yang tidak pro-rakyat, dan ketidakadilan. Nah, baru-baru ini, mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia turun ke jalan dengan membawa pesan keras: “Indonesia Gelap.” Aksi ini jadi refleksi menarik buat kita semua. Apa sih yang sebenarnya terjadi?
Mahasiswa Bicara, Pemerintah Mendengar?
Pada Februari 2025, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah menggelar demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap.” Mereka protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, terutama soal efisiensi anggaran dan revisi UU Pertambangan. Di Jakarta, Semarang, dan daerah lainnya, mahasiswa membawa spanduk bertuliskan “#IndonesiaGelap,” “Hentikan Pemangkasan Anggaran Pendidikan,” dan “Darurat Pendidikan.”
Mereka juga menolak keras rencana pemberian konsesi tambang untuk perguruan tinggi. Menurut mereka, ini bisa bikin konflik kepentingan dan merusak lingkungan. Selain itu, mahasiswa mendesak pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat dan RUU Perampasan Aset. Intinya, mereka ingin kebijakan yang lebih adil dan transparan.
Efisiensi Anggaran: Evaluasi, Bukan Pemangkasan
Salah satu isu yang paling panas adalah kebijakan efisiensi anggaran. Pemerintah bilang, efisiensi ini bukan berarti memangkas anggaran, tapi mengevaluasi penggunaan anggaran yang selama ini kurang efektif. Tujuannya adalah memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat buat rakyat.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mencoba menenangkan situasi. Dia bilang, efisiensi anggaran nggak akan mengurangi anggaran pendidikan atau program pro-rakyat lainnya. Tapi, mahasiswa tetap skeptis. Mereka pengen bukti, bukan sekadar janji. Apalagi, sejarah menunjukkan, kebijakan efisiensi seringkali malah bikin rakyat kecil jadi korban.
Revisi UU Pertambangan: Siapa yang Diuntungkan?
Isu lain yang bikin mahasiswa gerah adalah revisi UU Pertambangan. Mereka nggak setuju dengan rencana pemberian konsesi tambang untuk perguruan tinggi. Menurut mereka, ini bisa bikin kampus jadi alat korporasi dan merusak lingkungan.
Mahasiswa juga mendesak pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat dan RUU Perampasan Aset. Mereka pengen masyarakat adat dilindungi dan aset koruptor disita buat kepentingan rakyat. Ini jelas jadi tamparan keras buat pemerintah yang dinilai lamban dalam menangani isu-isu keadilan sosial.
Respons Pemerintah: Antara Terbuka dan Defensif
Pemerintah bilang, demonstrasi mahasiswa adalah bagian dari demokrasi. Mereka siap menerima masukan, asalkan kritiknya konstruktif. Tapi, mahasiswa nggak mau cuma dengar janji manis. Mereka pengen tindakan nyata.
Prasetyo Hadi bilang, pemerintah nggak masalah dengan aksi mahasiswa. Tapi, dia minta mahasiswa lebih jeli dalam memahami kebijakan efisiensi. Menurutnya, efisiensi nggak akan mengurangi anggaran pendidikan. Tapi, mahasiswa tetap nggak percaya. Mereka pengen transparansi dan partisipasi publik dalam setiap kebijakan.
Mimpi Indonesia Emas vs Ancaman Indonesia Gelap
Demonstrasi “Indonesia Gelap” ini jadi pengingat buat kita semua: mimpi Indonesia Emas 2045 nggak akan tercapai kalau kita abai pada ancaman “Indonesia Gelap.” Korupsi, ketidakadilan, dan kebijakan yang nggak pro-rakyat adalah musuh bersama yang harus kita lawan.
Mahasiswa sudah angkat bicara. Sekarang, giliran pemerintah buat mendengar dan bertindak. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik harus jadi prioritas. Jangan sampai mimpi Indonesia Emas hanya jadi ilusi, sementara “Indonesia Gelap” semakin nyata.
Bersama Menuju Indonesia Emas
Aksi mahasiswa ini bukan sekadar demo biasa. Ini adalah suara generasi muda yang peduli pada masa depan Indonesia. Mereka nggak mau Indonesia terjebak dalam kegelapan korupsi dan ketidakadilan.
Pemerintah harus merespons dengan bijak. Dengarkan suara mahasiswa, evaluasi kebijakan yang bermasalah, dan pastikan setiap langkah pembangunan berpihak pada rakyat. Dengan semangat kejujuran, amanah, dan profesionalisme, kita bisa bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Jadi, mari kita bergerak. Jangan biarkan mimpi indah ini hilang ditelan kegelapan. Indonesia Emas bukan sekadar impian, tapi tanggung jawab kita semua