Prihatin Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin, Rektor UIN SMH Banten: Waspada dan Jaga Diri!
Seruan untuk Perbaikan dan Kebaikan di Tahun 2025

Prof. Dr. Wawan Wahyuddin, M.Pd, Rektor UIN SMH Banten, menyampaikan keprihatinannya atas terbongkarnya kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Beliau menegaskan bahwa kasus ini bukanlah representasi dari UIN atau Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) secara keseluruhan, melainkan tindakan kriminal individu yang berkedok agama.
“Penemuan uang palsu ini sungguh memprihatinkan. Ini adalah kelakuan jahat orang yang menyalahgunakan kepercayaan dan institusi agama untuk keuntungan pribadi,” tegas Prof. Wawan.
Rektor UIN SMH Banten mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga diri dari berbagai bentuk kejahatan dan penyimpangan, termasuk peredaran uang palsu. “Tantangan, godaan, dan rintangan akan terus muncul di depan mata kita. Kita harus senantiasa waspada dan memperkuat iman serta integritas,” ujarnya.
Prof. Wawan juga mendorong Bank Indonesia (BI) untuk bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mengendalikan peredaran uang palsu. “Jangan sampai peredaran uang palsu ini tidak terkendali dan merugikan masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Wawan menyoroti berbagai fenomena memprihatinkan lainnya seperti kasus pencabulan santri oleh oknum pimpinan pesantren, ijazah palsu, hingga fenomena “gus palsu” dan “istri palsu” yang marak terjadi. “Semua ini menunjukkan perlunya kita meningkatkan kewaspadaan dan melakukan koreksi diri,” ungkapnya.
Menyambut tahun 2025, Prof. Wawan mengajak seluruh masyarakat untuk mengibarkan semangat perbaikan dan kebaikan. “Mari kita jadikan tahun 2025 sebagai momentum untuk melakukan muhasabah dan memperbaiki diri. Semoga kita semua diberikan husnul khotimah,” pungkasnya.