Ramadan di Tengah Puing: Cahaya Harapan dari Gaza dan Suara Lantang dari Banten
Bulan Ramadan, bulan suci yang dinanti, kembali hadir membawa harapan dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, tahun ini, Ramadan di Gaza memiliki nuansa yang berbeda. Setelah lebih dari satu setengah tahun dilanda konflik, warga Gaza menyambut Ramadan di tengah puing-puing dan luka perang.
Meski kota porak poranda, semangat mereka tak padam. Warga Gaza menghiasi kembali kota mereka dengan lentera sederhana, menciptakan secercah cahaya di tengah kegelapan. Mereka menjalankan tradisi Ramadan dengan penuh antusiasme, dari pedagang yang menjajakan makanan khas Ramadan hingga seorang wanita kreatif yang menyulap kardus bantuan menjadi lentera indah.
Semangat yang Menginspirasi Dunia dan Dukungan Tanpa Henti
Semangat pantang menyerah warga Gaza ini menginspirasi dunia. Di tengah keterbatasan, mereka menunjukkan kekuatan iman yang tak tergoyahkan. Dunia pun memberikan penghormatan dan dukungan, termasuk dari negara-negara Barat.
Di London, Ramadan 2025 mencatatkan sejarah baru. Inisiatif publik menghiasi pusat kota dengan lampu Ramadan, dipelopori oleh Aziz Foundation dan disahkan oleh Walikota London, Sadiq Khan. Bahkan, anggota kerajaan Inggris turut serta dalam kegiatan Ramadan, menunjukkan pengakuan dan penghormatan terhadap Islam.
Dukungan besar-besaran terus mengalir untuk Gaza. Turki meluncurkan kampanye bantuan besar-besaran, mengirimkan kebutuhan pokok untuk memastikan warga Gaza dapat menjalani Ramadan tanpa kelaparan. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza, menunjukkan peran PBB dalam menjaga isu ini tetap hidup di panggung dunia.
Suara Lantang dari Banten: Prof. Dr. Wawan Wahyuddin dan Kemerdekaan Palestina
Di tengah dukungan global, suara lantang juga datang dari Indonesia. Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. Wawan Wahyuddin, terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Beliau tidak hanya menyampaikan keprihatinan, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
- Dukungan Pendidikan:
- Prof. Wawan Wahyuddin telah menawarkan beasiswa penuh kepada mahasiswa Palestina untuk belajar di UIN SMH Banten. Langkah ini menunjukkan komitmennya dalam memberikan kesempatan pendidikan bagi generasi muda Palestina.
- Beliau juga terus mendorong kerjasama antara UIN SMH Banten dan institusi pendidikan di Palestina.
- Aksi Nyata:
- Prof. Wawan Wahyuddin aktif dalam berbagai forum dan acara untuk menyuarakan dukungan bagi Palestina.
- Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
- Beliau juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam mendukung kemerdekaan palestina.
“Palestina adalah perjuangan kemanusiaan, bukan hanya untuk rakyat Palestina, tetapi untuk kita semua yang memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan,” tegas Prof. Wawan
Harapan terbesar warga Gaza saat ini adalah dimulainya perundingan gencatan senjata tahap kedua antara Israel dan Hamas. Perundingan ini diharapkan dapat mengakhiri konflik dan membawa stabilitas jangka panjang bagi Gaza.
Ramadan 2025: Bukti Ketangguhan Gaza dan Solidaritas Global
Ramadan 2025 menjadi bukti nyata bahwa Gaza mampu bangkit dari keterpurukan. Di tengah puing dan luka, ketulusan dan kekuatan jiwa warga Gaza bersinar terang. Mereka menghiasi kota dengan lentera, berbagi sukacita, dan menunjukkan kepada dunia bahwa iman dapat mengatasi segala cobaan.
Ketabahan ini bukan hanya milik mereka, tetapi juga inspirasi bagi dunia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk suara lantang dari Prof. Dr. Wawan , memberikan harapan baru bagi Palestina. Semoga kedamaian dan kemerdekaan segera terwujud.

