Prof Wawan Wahyuddin

Banten: Tanah Gemah Ripah Loh Jinawi dengan Masjid-Masjid Bersejarah

Banten, sebuah provinsi di ujung barat Pulau Jawa, memancarkan pesona sejarah dan kekayaan alam yang memikat. Tanah yang subur, sesuai dengan ungkapan “Gemah Ripah Loh Jinawi,” menghasilkan berbagai komoditas pertanian yang melimpah, dari padi hingga durian yang terkenal. Di tengah hamparan hijau ini, berdiri megah masjid-masjid bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Indonesia.

Sejarah keagamaan Banten berakar pada abad ke-16, ketika Kesultanan Banten didirikan. Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama, memimpin pembangunan Masjid Agung Banten, sebuah mahakarya arsitektur yang menjadi pusat penyebaran Islam. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan kegiatan sosial yang menghidupkan masyarakat Banten.

Masjid Agung Banten memukau dengan menara setinggi 24 meter, hasil karya arsitek Hendrik Lucaszoon Cardeel pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan harmonis antara gaya Jawa, Cina, dan Eropa, mencerminkan akulturasi budaya yang kaya di Banten. Selain Masjid Agung, Masjid Pecinan Tinggi yang dibangun oleh komunitas Tionghoa Muslim pada abad ke-17 juga menjadi bukti toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Banten.

Keindahan Banten tidak hanya terletak pada masjid-masjidnya, tetapi juga pada alamnya yang subur. Pertanian berkembang pesat, menghasilkan berbagai hasil bumi yang melimpah. Durian Banten, dengan rasa dan aroma khasnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Perairan Banten yang luas juga menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan setempat.

Masjid-masjid di Banten memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Madrasah dan sekolah Islam didirikan di sekitar masjid, memberikan pendidikan agama bagi generasi muda. Masjid juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan, seperti pengajian, seminar, dan bakti sosial.

Banten, dengan perpaduan antara kekayaan alam dan warisan budaya yang kaya, merupakan contoh nyata dari ungkapan “Gemah Ripah Loh Jinawi.” Masjid-masjid bersejarahnya menjadi simbol persatuan dan pusat kegiatan sosial, sementara tanahnya yang subur menghasilkan berbagai hasil bumi yang melimpah. Banten adalah permata budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.

https://wawanwahyuddin.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*